Sabtu, 14 September 2013

Mengintip Sekilas Kota Payakumbuh

                                                            Ngalau Indah Payakumbuah

                                                                   Plaza Payakumbuah

                                             Car Free Day di Jalan Utama Kota Payakumbuah

                                                        Patung Ratapan Ibu di Pasa Ibuah
                                                        Tugu Adipura Kota Payakumbuah

            Melalui perjalanan dari kota Padang , kota Bukittinggi atau dari kota Pekanbaru.
Jangan lupa singgah ke kota Payakumbuh yang terkenal dengan kuliner khas kota nya, Batiah, Gelamai , Beras Rendang dan gurihnya kerupuk jangek ( Kripik dari kulit kerbau khas kota Payakumbuh ).
Selain dari itu masih banyak lagi kuliner khas yang unik lainnya.

         Dimalam harinya….. kemungkinan bisa terkesima melihat terang benderangnya lampu, dari Pedagang Kali Lima Kuliner Malam ( PKLKM) berjejeran di sepanjang bahu jalan raya kota Payakumbuh. Dikhususkan tertata rapi, untuk Pedagang Kaki Lima Kuliner Malam tersebut.
Disana berjejer aneka ragam macamnya makan khas kotanya. Jadi….., pasti anda ingin mencoba untuk membeli makan dan minuman khas kotanya.

      Soal kebersihan dan kesehatan nya jangan diragukan lagi.
Ternyata kota Payakumbuh telah mendapatkan penghargaan IMP (Inovasi Managemen Perkotaan) tahun 2012.

      Penghargaan IMP diberikan kepada Payakumbuh karena kota ini punya inovasi dalam bidang sanitasi, pengelolaan sampah, pasar tradisional sehat, pembinaan pedagang kaki lima dan drainase perkotaan.
Dari tiga program itu, ternyata Pasar Sehat Payakumbuh dan Kuliner Malam, mengantongi nilai tertinggi, dan masuk nominasi 10 besar nasional.
Selain dari itu, kota Payakumbuh juga masuk nominasi nasional mendapatkan Indonesia Green Region Award (IGRA) tahun 2012.

           Kemudian kotamadya Payakumbuh adalah Predikat Kota Sehat Wistara atau tingkat pengembangan, klasifikasi tertinggi dalam penilaian kota sehat .
Dimana mendapatkan penghargaan Regional Workshop on Urban Health Equity Assessment and Intersectoral Responses di New Delhi India, 27 - 29 November 2012.
Yang merupakan perwakilan negara Indonesia.

          Kota Payakumbuh dalam program Kota Sehat ini, dinilai Kemenkes dan WHO.
Sudah lebih maju dari kota atau kabupaten sehat lainnya di Tanah Air Indonesia.
Ini disebabkan, dengan telah empat kalinya kotamadya Payakumbuh dari daerah Propinsi Sumatera Barat memperoleh penghargaan Kota Sehat dari Presiden RI, mulai dari tingkat pembinaan, pemantapan sampai ketingkat pengembangan.
Untuk itu Walikota Payakumbuh Riza Falepi, diberi kepercayaan mewakili Indonesia dalam workshop tersebut.

        Selain dari itu juga, mutu pendidikan semua sekolahnya sudah banyak yang bertaraf Internasional.
Kota ini termasuk kota tua juga di propinsi Sumatera Barat. Kota Payakumbuh memiliki luas 80,42 km2 dan merupakan kota kedua terbesar, setelah kotamadya Padang ibukotanya propinsi Sumatera Barat.

       Kotamadya Payakumbuh ini adalah Kotamadya yang terletak 30 km perjalanan dari kotamadya Bukittinggi, 125 km perjalanan dari kotamadya Padang ibukotanya Propinsi Sumatera Barat.
Dan terletak 188 km perjalanan dari kota Pekanbaru, Ibukotanya Propinsi Riau.



       Kotamadya Payakumbuh ini bersuhu rata-rata berkisar antara 26 °C serta kelembaban udaranya antara 45 hingga 50 %. Dimana topografi daerah kota ini terdiri dari perbukitan dengan rata-rata ketinggian 514 meter diatas permukaan laut.

       Kota payakumbuh terkenal juga dengan julukan didaerah sebutan “ kota BATIAH “. BATIAH adalah sejenis makanan tradisional , yang terbuat dari beras khas nya kota Payakumbuh. 

Julukan BATIAH ini diartikan juga Kota:
B = bersih
A = Aman
T= Tertib
I = Indah
A = Asri
H = Harmonis.

         Kota Payakumbuh ini terbentuk atas zamannya Pemerintahan HINDIA BELANDA masa tempo dulu, disaat keterlibatannya dalam perang PADRI ( 1803 – 1821 ).
 Dimana kota tertuanya terletak di “ AIE TABIK “ yang mempunyai peninggalan sejarahnya yaitu “ Jembatan Ratapan Ibu “ yang telah dibangun pada tahun 1840.
 Dahulunya kota ini, sebagai tempat berkembangan depot penyimpanan kopi dan salah satu distrik administrasi pemerintah Hindia Belanda.

         Kependudukan kota ini dimoninasi oleh etnis Minang, etnis Batak, etnis Jawa ,eknis India dan etnis Tionghoa. Pada tahun 1943 etnis Tionghoa di kota ini pernah mencapai 2.000 jiwa dari 10.000 jiwa total populasi masa itu.

        Oleh karena itu Kota Payakumbuh ini. Tak mau ketinggalan dari segala pembangunan kotanya, dari kota yang lainnya di propinsi Sumatera Barat khususnya.
Selalu membenahi diri, memacu untuk kemakmuran, kesejahteraan untuk perkembangan perekonomian masyarakatnya.
Semoga saja dengan kemimpinan pemerintahan kota nya sekarang selalu untuk meraih berprestasi.
Berlanjut terus dan diharapkan juga untuk bisa mempertahankan dari tahun ketahun nya.

Tidak ada komentar: